Boh Aneueh

Boh Aneueh

Nenas yang sudah masuk usai dipanen


INI koleksi foto saya. Dijepret beberapa pekan lalu. Saya memang sudah lama simpan foto ini. Menanti momen untuk tayang di steemit tercintah ini. Akhirnya saya dapat space di sini. Apalagi kalau bukan di Nature Photo laman Steemit.

Khusus untuk foto di atas. Ada cerita menarik. Sempat ada yang terkecoh. Melihat foto itu dia bertanya. Mungkin karena dizoom terlalu dekat, sehingga kelihatan tekturnya.

"Ini buah apa? Ini sawit ya?" ucap seorang rekan. Ternyata dia terkecoh.

Mungkin ada sebagian tak menyangka itu adalah boh Aneueh (Aceh) alias buah Nanas atu Nenas. Nanas mempunyai nama latin (Ananas Comosus (L) Merr). Nama lain henas, kenas, honas (Batak), ganas, danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar).

Batang Nanas itu berbuah di sekitaran rumah kami. Dia tidak tumbuh sendiri. Tapi, memang sengaja ditanam. Sudah lama memang. Baru berbuah dalam sebulan terakhir. Ini buah di batang pertama. Saat ini masih ada dua batang lagi. Satu sudah berbuah tapi belum bisa panen. Sisanya masih remaja. Sedang mekar.

Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung—bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk—menjadi satu 'buah' besar.

Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, tetapi ia mengembangkan tanaman muda (bagian 'mahkota' buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif. nanas meningkatkan pencernaan dan mengurangi jerawat.

Buah kuning dengan daging yang berair ini tak hanya lezat, namun juga menyegarkan. Anda pun dapat menemukannya dengan mudah, baik di swalayan ataupun di pasar.

Lalu apa manfaatnya?

Dikutip dari sehat sehatq.com Nanas mengandung banyak nutrisi. Anda bisa mengonsumsi nanas secara langsung ataupun dijadikan jus. Tak kalah dengan manfaat buah nanas, manfaat jus nanas juga baik untuk kesehatan tubuh. Kebanyakan nanas memiliki rasa manis alami sehingga tak perlu lagi ditambahkan gula lagi saat dijus. Satu cangkir jus nanas tanpa pemanis mengandung 130 kalori, 33 mg kalsium, 30 mg magnesium, dan 25 mg vitamin C.

Kandungan vitamin C dalam jus nanas bahkan telah memenuhi sepertiga nilai harian yang direkomendasikan untuk wanita, dan seperempat yang direkomendasikan untuk pria. Selain itu, jus nanas juga mengandung 0,78 mg zat besi yang memenuhi sekitar 10 persen dari asupan harian yang direkomendasikan untuk pria. Banyaknya nutrisi yang terkandung dalam jus nanas membuatnya baik untuk kesehatan.

Beberapa manfaat jus nanas untuk kesehatan tubuh, di antaranya:

1. Memiliki sifat antiperadangan
Nanas merupakan sumber utama enzim proteolitik yang disebut bromelain. Bromelain mengandung sifat antiperadangan yang berguna dalam pengobatan cedera olahraga. Selain itu, zat ini juga dapat mengurangi peradangan, memar dan pembengkakan, serta membersihkan sel-sel yang rusak.

2. Menurunkan risiko penyakit jantung
Jus nanas mengandung vitamin C yang dapat membantu melindungi Anda dari penyakit jantung. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C lebih tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Hal ini dapat membantu Anda untuk mencegah terjadnya penyakit serius tersebut.

3. Mencegah katarak
Vitamin C termasuk yang ada dalam jus nanas berperan penting melindungi penglihatan. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C lebih tinggi dapat mengurangi risiko katarak, bahkan baik sebagai pencegahan utama penyakit tersebut.

4. Membantu meningkatkan kesuburan
Jus nanas mengandung berbagai vitamin dan mineral bermanfaat, seperti folat, zinc, beta karoten, vitamin C, dan tembaga. Vitamin dan mineral tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita.

5. Berpotensi sebagai agen antikanker
Bromelain dalam jus nanas berpotensi menjadi agen dalam melawan kanker. Zat ini bahkan dapat bekerja sama dengan kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, jus nanas juga mengandung beta-karoten yang mampu melindungi tubuh dari risiko kanker prostat dan usus besar. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk hal ini.

6. Melawan penuaan dan penyakit
Jus nanas memiliki kandungan mangan yang baik. Nutrisi ini penting untuk melawan penuaan dan penyakit dengan melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang bisa menyebabkan keduanya. Vitamin C dalam jus nanas dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Antioksidan dalam jus nanas juga dapat membantu melawan kerusakan kulit yang disebabkan oleh matahari dan polusi. Selain itu, zat ini juga mampu meningkatkan tekstur kulit secara keseluruhan, dan memudahkan pembentukan kolagen yang dapat memberi kekuatan pada kulit.

7. Mengurangi sembelit dan kembung
Jus nanas dianggap dapat mengatasi masalah pencernaan. Kandungan bromelain dalam jus nanas bisa memecah protein lebih cepat sehingga mempercepat proses pencernaan. Oleh karena itu, masalah pencernaan, seperti sembelit dan kembung, dapat diatasi.

8. Meredakan batuk
Jus nanas dipercaya dapat mengencerkan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Nutrisi yang terkandung di dalamnya, yakni bromelain juga bisa membantu mengurangi gejala batuk. Sementara, kandungan vitamin C dalam jus nanas dapat mempercepat pemulihan.


9. Meningkatkan kekebalan tubuh
Mengonsumsi jus nanas diklaim dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini berkaitan dengan kandungan vitamin C di dalamnya. Jadi, minum jus nanas bisa membantu melindungi Anda dari infeksi virus dan bakteri yang mengintai.

10. Menjaga kesehatan kulit
Kandungan vitamin C dan beta karoten dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, meminimalkan kerusakan kulit akibat sinar matahari atau polusi, dan mendorong pembentukan kolagen. Hal ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan kulit.

Dari sisi lain, saya melihat dari kacamata berbeda. Para seniman ukir atau desain grafis, bisa tekstur-tekstru kulit Nanas bisa menjadi inspirasi dalam berkarya. Susunan daunnya saja bisa memberi ide dalam membuat grafis.

Para seniman ukir atau lainnya bisa saja mendapat ilham dengan melihat buah Nanas dari batangnya hingga buahnya. Bisa saja kita beda persepsi. Itu lumrah terjadi.

Iftar dan Generasi Jong Aceh

Iftar dan Generasi Jong Aceh




x

SEBUAH ajakan iftar atau berbuka puasa masuk ke telepon pintar saya. Undangan tersebut masuk bakda Zuhur. Agak berat buat menjawab. Karena, selama puasa tahun ini saya fokus iftar di rumah. 

Bersama keluarga. Anak pertama saya yang berumur 10 tahun, ingin ayahnya ada di meja makan saat sirene bunyi. Itu saja.

Tapi, undangan kali ini beda. Sulit ditolak. Meski yang undang bukan pejabat atau pun wakil rakyat. Undangan ini datang dari Teuku Ade Ferdian. Pelaku dan pembina sepak bola di Banda Aceh. Dia adalah founder Jong Aceh Football Academy. Disingkat Jong Aceh FA.

Passion atau gairah saya memang ada di sepakbola. Itu sudah lama mendarah daging. Alhamdulillah dengan passion itu pula, saya akrab, dekat dengan seorang anak yang ditemukan saat bencana tsunami 2004 mengenakan baju timnas Portugal. Martunis namanya.

Kala itu, Martunis kecil seakan menjadi gambaran anak-anak di Aceh yang hidupnya akrab dengan sepak bola. Membranding seorang penyintas tsunami itu saya lakukan tanpa lelah. Framing yang saya rakit, — dibantu rekan-rekan media — yang lain, Alhamdulillah sukses mendunia. Meski kelak dia gagal menenuhi harapan. Gagal menjadi pemain bola.

Gagal bukan karena tak punya kesempatan. Tapi dia gagal memanfaatkan peluang gergasi itu. Padahal, ia bisa akrab dengan bintang sepakbola dunia, Cristiano Ronaldo dan dicintai rakyat Portugal, tapi dia gagal memanfaatkan momen langka itu. Akhirnya, semua kerja keras saya buyar. Menjadi pemain bola gagal. Kini, dia malah “terjerumus” dalam dunia pertik-tokan alias selebgram.

Itu cerita usang. Sehingga tak menarik lagi kita kupas dari sisi sepakbolanya. Tapi entah dari segmen selebgram. Mungkin saja menari, bisa juga tidak. Tergantung dari kacamata mana kita menilainya.

Tapi, cerita ditulisan ini masih tetap terkait dengan passion tadi. Ketika saya menerima undangan iftar dari pertinggi Jong Aceh FA, tak ada pilihan lain. Cuma satu kata. Ikut hadir. “Insya Allah coach,” jawab saya.

Kenapa? Karena Jong Aceh adalah salah satu akademi sepak bola. Mereka kontinue mendidik bakat-bakat sepak bola. Secara kelembagaan solid. Bahkan, pelatih level nasional, Iwan Setiawan acap menjadikan Jong Aceh FA ini sebagai role model dalam pembinaan.

Kurikulum pendidikannya mantap. Sejak dini, peserta didik — khususnya pemain bola yang masih bocah-bocah — diajarkan attitude, sopan santun, bukan sopan santuy yaa, serta konsep dasar menjadi pemain bola. “Konsep sepak bola usia muda, bukan kemenangan yang dicari,” tukas Teuku Ade Ferdian.

“Tapi, bagaimana anak-anak pada level ini bisa bergembira ria, bersenang-senang di lapangan dengan bola. Bermain dengan teman-temannya. Dan yang paling penting, kami selalu menekankan kebersamaan,” kata pria yang akrab disapa Ayah Adee ini.

Kata Adee, mereka senantiasa mengajarkan anak-anak menjaga shalat lima waktunya. Itu paling utama. Hormati orang tua. Belajar yang rajin. Sopan santun. Menghargai teman. Setia kawan. Di lapangan dan luar lapangan, mereka satu. Bak ungkapan dalam bahasa latin; gen una sumus.

Memang, istilah yang identik dengan insan catur ini berarti, “kami adalah satu keluarga”. Ya, satu keluarga itulah yang terlihat dalam acara iftar skuat Jong Aceh FA yang berlangsung di Morden Cafee Pango, Banda Aceh, Selasa 4 April 2021.

Setidaknya ada 85 pemain dari tim U-10 hingga U-17 Jong Aceh hadir mengikuti iftar. Mereka mengenakan baju berwarna putih. Mereka duduk rapi seusai dengan tingkatan usia masing-masing. Ada empat meja panjang yang dijejer. Mereka semua duduk di sana menanti berbuka.

Melihat anak-anak bola ini, banyak harapan membuncah. Bila salah dalam mendidik tak terbayangkan nasib ke depan. Apalagi di tengah kepungan game online dan ragam permainan gawai lainnya. Belum lagi godaan negatif lingkungan. Kenakalan remaja dan buaian narkoba menjadi ujian banyak orang tua.

Dengan kegiatan positif seperti sepak bola, kita berharap bisa meredam serta ngerem gempuran di media sosial yang sebagian kadung minim manfaat. Harapan kita, kalau pun kelak tak semuanya menjadi pemain bola, minimal sudah hidup dalam kegiatan-kegiatan bermanfaat.

Kecuali rombongan pemain, ada jajaran manajemen Jong Aceh FA dan tim pelatih. Ada juga tamu khusus Teungku Jailani. Ia seorang keusyik (kepala desa) yang juga kerap mengisi mimbar Jumat. Terlepas ketokohannya di masyarakat, Teungku Jailani adalah pendukung fanatik Persiraja Banda Aceh. Anaknya juga ada dalam barisan Jong Aceh FA.


Saya pribadi tak bisa akrab dengan Teungku Jailani. Tapi, ketika membahas topik sepak bola, langsung klop. Itu karena sepak bola cukup universal. Hal itu yang membuat orang-orang — termasuk saya — tertarik dengan sepak bola. Dia bisa menjadi tema obrolan paling jitu dalam bersosialisasi.

Sepak bola bisa menyatukan ragam perbedaan serta warna kulit. Saat berada di stadion semuanya bisa satu suara saat bola masuk ke gawang. Gooolll. Begitulah, prinsip gen una sumus juga terpatri di sini.

* Tulisan ini sudah tayang di Steemit untuk ikut kontes.

Setia Bersama Blogspot

Setia Bersama Blogspot


x


Ini adalah tahun ke-16 saya mengenal platform blogspot. Tak terasa sudah 16 tahun lamanya. Dunia begitu cepat berputar. Cuma sayanya saja yang tidak pernah berputar haluan. Tetap setia dengan blogspot. Punya banyak akun. Tapi pasif. 

Selain blogspot, saya punya platform lain; wordpress. Di antara kedua platform gratisan ini, blogspot adalah pilihan nomor wahid. Bahkan jauh sebelum berkembang seperti sekarang ini, saya sudah biasa mengotak-atik templet-templet jadul.  

Buat apa? Cuma iseng dan suka aja. Karena faktor itulah yang membuat saya punya banyak akun blogspot. Apalagi blogspot itu simpel. Hanya dengan satu akun, kita bisa membuat beberapa blog. Tergantung selera saja. 

Karena alasan itulah, maka saya punya banyak koleksi akun blog. Tak percaya. Sebaiknya jangan. Sebab, kalau anda percaya, akan bertambah satu lagi rukun iman. Tapi, sebagai bukti biar anda yakin, akan saya lampirkan di sini. 

Tapi, sebelum itu, saya ingin jelaskan kenapa bisa banyak akun. Masalahnya sepele. Karena bikin akun tak perlu bayar. Gratis. Juga karena setiap kata yang menarik, saya selalu ingin "abadikan" dalam nama akun blog. Itu alasan ringannya. Gratis bukan. 

Alasan lainnya. Setiap ada templet baru yang apik bin menarik, serta merta menjadi pilihan untuk blog. Tidak menanti matahari terbit besok. Mumpung bikin blog masih gratis (Aceh: pree). Pree (Inggris: free). Pree alias libur. 

Contohnya; kupipastekupitalisme. Akun kupitalisme ini memakai nama cang panah (Aceh). Lalu ada pedagangkata. Disusul wagito bin wagiman. Aku wagitobinwagiman ini "diilhami" dari judul opini pertama saya di Serambi Indonesia. 

Opini yang sedikit nyeleneh itu dimuat bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Banda Aceh ke 803. Ini bagian dari refleksi menyambut milad kota penuh nafas sejarah. Bila anda penasaran bisa membaca di sini

Selesai. Ternyata belum. Masih ada lagi nama akun. Ini khusus untuk kumpulan buah pikiran saja alias Opini. Maka jadilah namanya opinimunawardi. Isinya tentu saja, tulisan-tulisan opini yang sudah dimuat di media lokal. 

Jeda kita sejenak. Sebaiknya jangan dulu. Sebab masih ada akun blog lain yang belum tuntas dikupas. Karena pernah dipercaya menjadi tenaga pengajar di IAIN Ar-Raniry -- kini sudah menjadi UIN Ar-raniry, saya juga membuat akun blog. Ya, sempat menjadi dosen terbang di kampus Darussalam. 

Karena saya dianggap penulis berita alias jurnalis bin wartawan, maka dipakailah untuk berbagai ilmu dengan adek-adek mahasiswa di sana. Khusus di Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam atau KPI).

Karena bicara komunikasi dan penyiaran, tentu saja saya bicara tentang tugas sehari-hari sebagai penuleh alias jurnalis. Karena itu, saya menamai blog itu; liputlisting. Liputlisting ini kependekan dari Meliput, Menulis dan Mengedit (editing). Maka jadilah dia liputlisting.blogspot.com.

Alasannya ya, seperti sudah anda baca di atas tadi. Karena platform ini gratis, dan bisa bikin banyak hanya lewat satu emai, maka jadilah itulah barang. Selain akun-akun tersebut, masih ada beberapa akun lain seperti, acehtapinyata.blogspot.com, jurnalismedariaceh.blogspot.com, sjechsyoh.blogspot.com, sangkilati.blogspot.com. Itu bagian kecil. Masih ada beberapa akun lain. Tapi, tak begitu apik kita rebus di sini. 

Hasilnya? Banyaknya akun itu bikin repot. Makan waktu. Banyak akun itu bukan ajang untuk killing time. Malahan gara-gara bejibun akun itu, saya makin pening. Makanya dalam beberapa tahun belakangan, saya sudah puasa buka akun baru. Ribet dan mumet. Tidak sempat ngurus. Jadinya terlantar. 

Karena pada dasarnya saya tak ingin lagi sekadar teabagging dalam dunia game. Ini juga untuk menghindari agar saya saat "berkencan" dengan blog tidak kesal. Bagaimana tidak. Blog banyak. Menulis di blog jarang, --- tapi kalau menulis berita tiap hari. Akun-akun itu juga belum menghasil pendapatan (income). Salty jadinya

Meski begitu, saya sendiri merasa masih newbie di sini. Karena alasan berblog ria karena tergoda dengan nama dan templet menarik. Harusnya fokus. Fokus pada satu dua akun saja dengan konten yang berbeda. Tapi nyatanya saya tidak bisa begitu. Selalu saja tergoda dengan templet mulus dan nama bagus. 

Selain di blogspot. Sata juga merambah ke wordpress. Di platform ini saya tak begitu royal. Boleh dibilang cuma dua akun saja. Atas nama diri pribadi; mounawardismail.wordpress.com. Sisanya pengejawantahan diri sebagai penulis berita. Maka hadirlah nama senjatakukata.wordpress.com. 

Apakah kamu senang bin bangga punya banyak blog? Tentu tidak. Ribet. Mumet. Ruwet. Karena ruwet dan mumet itulah, rata-rata akun-akub blog tersebut tidak update sampai sekarang. Tulisan hanya untuk membentuk tampilan saja. Tidak lebih.

Karena itu, akhirnya saya mulai berpikir, untuk punya sebuah akun yang tak gratisan alias berbayar. Makanya saya memilih domain, pedagangkata.com untuk yang berbayar. Kendalanya ada. Boleh dibilang banyak. Terkadang telat bayar, karena alpa kontrol hosting. Lupa perpanjang domain. Tidak ingat kata kuncinyanya. 

Bahkan, domain pedagangkata, sudah dua kali padam, gegara alasan di atas tadi. Makanya sedikit kapok. Tapi biar terlihat serius, domain dimaksud akhir tetap lestari satu saja. Tidak sebanyak blog. Jika sampai sebanyak blog, tentu lebih kapok lagi. 

Lebih parahnya, saya bahkan bisa sampai tak ingat lagi nama domain. Tapi, bersama blogspot, saya cukup ingat password, maka bisa ketahuaan berapa jumlah akun blog dalam satu email. Ya, seperti cerita di atas tadi. Karena itulah, maka saya tetap setia bersama blogspot. 

Memang saya mengoleksi banyak blog. Tapi, belum pantas disebut blogger. Dan tak selera juga dibilang goblog






Berahim

Berahim


Gubernur Aceh hanya mengutus Asisten I untuk rapat membahas Dana Otonomi Khusus. Ini bukti bahwa mereka tidak menjiwai jabatannya. Soal yang lagee nyoe kita harus salut pada jiwanya Ibrahim Hasan.

Sejarah

Sejarah


 

Orang yang sedang berkuasa boleh meuratoh apa saja, tapi kami tak ingin sejarahnya berbelok-belok demi kepentingan mereka



Konser Amal

Konser Amal


Nekat mudik bisa didenda 100 juta oleh pemerintah, namun nekat-nekat joget di Banda Aceh, denda berapa?

Eksekutif

Eksekutif

 


Seburuk-buruk yang lama, setiap target selalu terpenuhi, lah yang sekarang malah memenuhi target tropi di lemari pribadi....