Bertemu Alkindi, Legenda Anggar Aceh

Bertemu Alkindi, Legenda Anggar Aceh



Sejak pukul delapan pagi saya sudah tiba di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh. Hari ini ada perayaan Hari Olahraga Nasional alias Haornas. Haornas ke-38 ini mengusung tema: Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju.

Ini adalah liputan lapangan pertama saya dalam beberapa bulan terakhir. Karena sebelumnya, saya sudah lama tidak ke lapangan meliput sendiri. Ini bukan pengalaman baru. Tapi, saya beruntung bertemu orang "baru" yang namanya melegenda. Dialah Alkindi.

Alkindi adalah mantan atlet Anggar Aceh. Pada masa mudanya, dia melambungkan nama Aceh di kancah nasional lewat ketangkasan bermain pedang. Dia "zorro" -nya Aceh ketika itu. Bahkan dia tercatat sebagai atlet Aceh pertama yang tampil di Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Ternyata, Alkindi ikut menerima penghargaan Haornas ke-39 tahun ini. Namanya sempat tenggelam di rimba pemberitaan. Tapi, sejak lifter putri Aceh Nurul Akmal tampil di Olimpiade Tokyo 2021, Alkindi ikut terseret. Ya itu, karena dia adalah Aceh pertama yang tampil di level Olimpiade.

Baru 32 tahun kemudian, baru muncul atlet lain. Dan itu atlet putri dari cabang angkat besi. Nurul Akmal menjadi orang Aceh kedua yang bermain di event olahraga dunia tersebut. Saya sempat terbersit, mungkin sentimen Olimpiade itu, maka Alkindi ikut menerima penghargaan lagi.

Usai menerima penghargaan, saya ikut mengabadikan diri dengan sang legenda. Karena ini momen langka. Lalu, saya ajak ke salah satu ruangan di kantor Dispora Aceh untuk sebuah wawancara. Saya bersyukur dia sangat kooperatif. "Sejak pensiun saya sekarang jadi driver grab," ujar dia kepada saya.

Kindi2.jpeg
Kadispora Dedy Yuswadi, Alkindi dan Kamaruddin Abubakar, Ketua Harian KONI Aceh

Pria kelahiran Banda Aceh 6 April 1962 ini pensiunan PT PLN (Persero). "Pulang dari Seoul saya disuruh kerja oleh gubernur di PLN," ujar dia tanpa ekspresi. "Saat itu Gubernurnya Hadi Thayeb," sebut dia menjawab pertanyaan saya, siapa nama gubernurnya.

Penelusuran saya di Wikipedia Hadi Thayeb menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Aceh pada periode 27 Agustus 1981 - 27 Agustus 1986. Berangkali ada yang alpa dari memori hidupnya. Sehingga dia agak kurang tepat memberi infomasi.

Saya baru sadar saat menulis postingan ini. Semoga ketika jumpa lagi, saya bisa koreksi dan mencocokkan data prestasinya. Sebab dia juga pernah tampil di PON. PON berapa? Saya sedang melacaknya. Semoga pada postingan kedua bisa lebih detail.

Kindi.jpeg
Foto bersama: Saya foto bersama Aklindi

Tadi saya tidak bisa bercerita banyak. Sebab, ada staf Dispora Aceh yang selalu menagih -- lebih tepatnya meminta nomor rekening Alkindi untuk pertransferan penerima penghargaan. "Saya ke Bank Aceh dulu yaa..," ucapnya hendak pamit.

Saya pun berencana menyusun agenda baru bertemu lagi dengan Alkindi. Insya Allah.