Lisbon, Kehidupan Baru Martunis

Lisbon, Kehidupan Baru Martunis

Martunis di depan Stadion Santioago Bernabeu, Madrid
SABTU, akhir pekan kemarin, tembok-tembok kekar Stadion Santioago Bernabeu, Madrid, menjadi saksi bisu saat seorang anak superstar Portugal saling menyapa dengan anak gampong, Tibang, Banda Aceh.
 
Itulah pertemuan perdana, penyitas tsunami yang bernama Martunis dengan Cristiano Junior. Kedua anak manusia beda bangsa, beda benua dan juga beda bahasa bersua dalam bingkai keluarga besar Cristiano Ronaldo.

Bocah kecil bernama Cristiano Jr adalah anak kandung sang bintang Portugal yang berkostum Real Madrid dengan status legenda hidup. Dan, Martunis secara de facto sudah dikenal sebagai anak angkat mantan pemain Manchester United ini.

Saat ini, remaja kelahiran 2 Mei 1997 itu sedang menempuh pendidikan sepak bola di Akademi Sporting Lisbon, Portugal. Dia berada di stadion berkapasitas 120.000 setelah perluasan tahun 1953 ini dalam rangka mensupport sang idola tampil dalam lanjutan Liga Spanyol menghadapi Gestafe. Laga itu dimenangkan Real Madrid dengan skor 4-1. Ronaldo yang berjuluk CR7 ikut menyumbang sebiji gol dalam laga tersebut.

Martunis mendapat undangan khusus dari sang ayah angkat untuk berkumpul di tribune VVIP stadion El Real itu. Dia terbang dari Portugal bersama dua staf Sporting Lisbon, yakni Jose Quintala dan Pedro Batista. Ketiganya sudah berada di Madrid satu hari sebelum laga dimulai.

Dalam pertemuan itu, Cristiano Jr mengakui tahu tentang Martunis yang sudah berteman 11 tahun dengan ayahnya. Dia langsung terlihat akrab. Bahkan anak Ronaldo mau berfoto dengan Martunis sambil tersenyum. Tangan kiri berada di bahu bocah yang punya wajah khas latin ini. Martunis memakai jaket klub Sporting Lisbon. Sedangkan Cristiano Jr memakai baju bermotif putih dan hitam.

“Eu sei quem tu es, Tu es amigo do meu pai,” kata Ronaldo Jr dalam bahasa Portugis. Bila diterjemahkan berbunyi “Saya tahu kamu, sebab kamu adalah sahabat dekat ayahku.”

Rona bahagai membuncah dari wajah Martunis. Apalagi usai pertandingan dia juga berpeluk akrab dengan sang bintang. Dalam pertemuan singkat itu, Martunis meminta waktu sejenak, namun karena situasi sibuk dan padat pendukung, maka CR7 bilang dalam bahasa Portugis, “saya minta maaf sabahatku, kita tidak bisa bicara di sini, kamu bicaralah dengan asisten aku, Marissa. Nanti dia yang akan berbicara dengan aku apa yang kamu bicarakan.”

Dalam pertemuan singkat itu, Ronaldo juga bertanya tentang kabar Martunis selama ini apakah baik atau tidak. “Saya jawab dalam bahasa Portugis, “sim” yang artinya baik dalam bahasa kita,” ujar dia Martunis.

Kepada Marissa, anak kedua pasangan Sarbini dan Salwa ini lalu mengutarakan hasratnya, bahwa dia ingin bersama sang superstar. Apalagi liburan akhir tahun ini dia belum punya agenda apapun. “Ok, tak masalah, nanti saya yang akan minta izin ke akademi untuk kamu supaya bisa jalan ke Madrid,” tukas Marissa Mendes yang merangkap doktor pribadi CR7 serta sang agen Jorge Mendes.

Keberangkatan Martunis ke Spanyol tak terlepas dari hasil pertemuan pertama Martunis dengan Ronaldo sejak berada di Portugal. Keduanya bertemu pada Selasa 1 September 2015 lalu. Martunis sendiri sudah berada Lisbon sejak 29 Juni 2015 lalu.

Dalam pertemuan singkat sekitar 10 menit itu, Martunis meminta tiga hal kepada sang ayah, termasuk sebuah hadiah satu iPhone terbaru. Dua hal lagi adalah menyaksikan laga persahabatan antara tuan rumah Portugal dengan Prancis dan menyaksikan langsung sang idola saat membela timnya; Real Madrid.

Dalam pertemuan seusai Ronaldo menjalani latihan bersama timnas, di Stadion Jose Asvalade, Lisbon, Rabu pagi, 2 September 2015, waktu Portugal, pemain dengan julukan CR7 itu berpesan kepada kepada Martunis agar segera menghubunginya jika ada keperluan yang mendesak.

Pertemuan mereka sebelumnya terjadi pada 26 Juni 2013, saat Ronaldo, yang didapuk menjadi Duta Mangrove, bertandang ke Bali.  Kedekatannya dengan Portugal berawal dari musibah tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Martunis selamat dari tsunami setelah terkatung-katung di laut selama 21 hari dengan baju seragam tim nasional sepak bola Portugal.

Dia ditemukan warga dan diserahkan kepada salah satu reporter televisi Inggris, Skynews, yang kebetulan berada di lokasi. Gambarnya kemudian menghebohkan dunia.

Selanjutnya, Martunis diundang ke Portugal pada awal Juni 2005 untuk bertemu dengan para pemain negara itu, termasuk Ronaldo. Tak lama kemudian, Ronaldo mengunjungi Aceh untuk bertemu dengan Martunis. Dalam beberapa kesempatan, dia diundang Kanada bertemu dengan penyanyi Celine Dion.

Tekstur Ronaldo yang mengakrabi Martunis sebagai keluarga menjadi awal yang baik bagi kiprah Martunis yang sedang meniti karier di Lisbon.

Abang asuh Martunis di Aceh, Munawardi Ismail berharap pemuda Tibang itu berharap dia bisa menjadi diri sendiri lewat dengan apa yang sudah dilakukannya selama ini.

Sehingga suatu saat nanti bisa mendapat  seperti apa yang dinukilkan salah satu media harian nasional di Portugal 24 Hours yang menulis “A Nova Vida de Martunis” atau “kehidupan baru Martunis”. Semoga ini menjadi awal dari kehidupan baru itu. [a]

Selangkah Lagi Martunis Jadi Artis

Selangkah Lagi Martunis Jadi Artis

JAKARTA (Waspada): Jika tak ada aral yang melintang dan berumur panjang, Martunis bakal segera terjun ke dunia akting. Jadi artis bukan lagi cuma mimpi. Masalah teknis dari Multivision Plus sudah kelar, tinggal nonteknis di pihak manejemen Martunis.

“Selama ini cuma terkendala pada persoalan nonteknis,” ujar Marzuki Ibrahim, seorang manager PT Multivision Plus kepada Munawardi Ismail dari Waspada, Sabtu (23/7) di Jakarta.

Disebutkannya, pihak Multivision yang mengajak bocah berusia Martunis, 8 tahun, main sinema elektronika sudah final, tinggal produksinya saja. “Tidak ada masalah lagi. Seperti saya sebutkan tadi, tinggal masalah non teknisnya saja,” kata Marzuki yang enggan menjelaskan secara detail.

Menurut Marzuki, kendala nonteknis yang tidak begitu fatal itu ada dipihak manejemen Martunis. Apalagi Martunis sendiri sekarang sedang sekolah di kampung neneknya, Desa Lamreueng, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar.

Menyangkut dengan produksi sinetron yang bakal dibintangi Martunis, pria asli Aceh itu mengatakan pada prinsipnya tidak masalah. “Pak Raam niatnya baik. Beliau ingin memberi kail kepada Martunis. Kita tidak merugikan dia,” katanya seakan-akan menjawab tudingan segelintir orang yang menganggap sudah mengekspoitasi anak itu.

Apabila rencana membintangi sinetron final, pihak Multivision juga akan menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan Martunis. Terutama menyangkut dengan masa depan anak itu, seperti pendidikan agama dan umum. “Pendidikan akan menjadi prioritas kita nanti.”

Sementara ayah Martunis, Sarbini kepada Waspada belum lama ini mengatakan sebelum terjun ke dunia akting, dia sempat minta “bernafas” dulu beberapa bulan, “Kalau bisa kita tunda dulu barang dua bulan.”

Seperti diberitakan sebulan lalu, perusahaan yang kerap bikin sinetron laris di pasaran ini mengundang Martunis dan ayahnya, Sarbini ke Jakarta pada (16/6) silam. Di ibu kota, bocah yang hobi bola kaki menjadi tamu istimewa Raja Sinetron Raam Punjabi yang tak lain pemilik Multivision.

Lantas, di sinilah Raam mengajak bocah yang selamat dari amuk tsunami ini untuk main sinetron. Raam sendiri mengaku tertarik dengan “perjuangan” Martunis yang mampu bertahan hidup 21 hari setelah musibah tsunami yang merusak kampungnya pada 26 Desember silam.

Raam Punjabi mengaku melihat bakat besar pada anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sarbini dan Salwa ini. “Dia orangnya cukup percaya diri. Tapi kita tidak buat cerita soal tsunami. Kita lebih mengangkat figur anak-anaknya,” kata dia saat itu.

Kini Martunis yang sudah duduk di Kelas IV SD No 2 Lamreueng, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar, tak jauh dari rumah neneknya. Sementara ibundanya dan dua saudara kandung ikut menjadi korban dalam bencana dahsyat itu.

Saat ditemukan kru televisi Inggris, ditubuh anak ini melekat baju replika tim nasional Portugal dengan nomor kustum 10 yang bertuliskan Rui Costa. Dari sinilah perjalanan hidupnya berubah. Sehingga awal Juni lalu dia dan ayahnya diundang ke negera itu.

Di Lisabon, ibu kota Portugal, Martunis menjadi tamu kehormatan. Selain bertemu idolanya Rui Costa, Cristiano Ronaldo, Luis Figo dan lain-lain di juga mendapat hadiah baju orisnil timnas Portugal. Kostum nomor 1 itu bertuliskan namanya, Martunis.

Yang membuat dia bangga, di atas baju itu ada 23 tandatangan skuad Portugal, tentu saja termasuk bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo. Yang membuat Martunis tambah senang, sepekan pulang dari Portugal, Ronaldo melakukan kunjungan balasan ke Banda Aceh pada 11 Juni silam. (b03)