Ibunda Meutya Berdoa Anaknya Dibebaskan Penyandera

Ibunda Meutya Berdoa Anaknya Dibebaskan Penyandera

Munawardi Ismail

METTY Rumaiti ibunda Meutya Hafid sudah tak kuasa menahan tangis. Dia tidak mendapat firasat buruk apapun menyangkut dengan penyanderaan anaknya di Irak. Kabarnya Meutya Hafid dan Budiyanto yang sedang bertugas di Negeri 1001 malam disandera kelompok Mujahidin Irak.

Ibu empat anak itu mendengar kabar hilangnya Meutya, Jumat (18/2) siang dari presenter Metro TV Desy Anwar yang datang kerumahnya memberitahu. “Kami harap kepada penyandera untuk membebaskan Meutya. Dia seorang Muslimah yang taat,” ungkap Ny Metty seperti disiarkan Metro TV, Sabtu sore kemarin.

Ibunda Meutya yang didamping dua anaknya mengharapkan kepada kelompok penyandera untuk membebaskan puterinya. Karena anak bungsu dari empat bersaudara itu tidak ada urusan dengan masalah politik. “Dia menjalankan tugasnya sebagai wartawan,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, sebagai sesama Muslimhendaknya pihak penyandera dengan segara membebaskan Meutya Hafid dan juru kamera Budiyanto. “Dia seorang anak yatim yang menjadi tulang punggung keluarga kami,” imbuhnya.

Sejak puterinya ditugaskan ke Irak, Metty selalu berdoa agar Allah SWT selalu melindunginya dan bungsu berusia 26 tahun itu selamat kembali ke Indonesia dengan selamat. Telepon terakhir Meutya pada 13 Februari, Metty sedikit tenang karena menerima kabar bahwa Meutya menceritakan dalam keadaan baik-baik saja. Namun dia menyebutkan akan berada di Irak sampai 25 Februari untuk meliput acara 10 Muharram di Karbala, Irak.

Dalam pembicaraan per telepon tersebut Ny Metty berpesan agar kepada anaknya yang terkecil itu untuk tidak lupa menunaikan ibada shalat dan berdoa. “Meski mama berdoa di sini, Meutya juga harus berdoa. Danjangan lupa makan yang teratur agar tidak sakit,”pesannya.

Dalam seminggu, lanjut Metty, selama berada di Iraksejak 31 Januari, Meutya selalu menelpon ke rumahsampai tiga kali. Namun sejak 13 Februari, Meutyatidak pernah lagi menelpon ke rumah.

Sosok Meutya

Selain mengabari ibunya, gadis itu juga mengirimkan pesan kepada kakaknya, Fini Hafid lewat layanan pesan singkat (SMS). Fini menerima SMS terakhir kali dari Meutya pada 13 Januari pukul 19.06 WIB. Isinya; Teh Fini, Meutia diminta kembali ke Irak, pulang masih lama tanggal 25. diambil positifnya sajalah. They like my reporting. I guess. Nggak apa-apa kok, I’ll be fine. Mau liputan 10 Muharram.

Siapa Meutya Hafid? Dia, anak bungsu pasangan Dr Anwar dengan Metty Rumaiti. Anak pertama mereka adalah almarhum Farid, kemudian Safitri dan Fini. Sedangkan ayahnya sudah meninggal hampir sembilan bulan lalu.

Dalam halaman friendsternya dia mengaku punya hobi special: Reporting…reporting… reporting…Love reporting!! Di televisi milik Surya paloh dia memanduacara lifestyle. Dia juga pernah meliput di Aceh ketika musibah tsunami terjadi di daerah modal.

Mengenai penguasaan bahasa asing Meutya ini tak perlu diragukan lagi. Maklum, sekolahnya banyak dihabiskan di luar negeri. Dia sempat menimba ilmu di CrescentGirls School Singapore dan School of Manufacturing Engineering UNSW Sidney Australia.

Gadis cantik yang demen menonton serial Friends dan Oprah Winfrey ini semasa remaja sekolah di SMAN 8 Jakarta, SMPN 1 Jakarta dan SD Menteng 02 Jakarta. Meutya juga aktif dengan organisasi ASEAN Scholars, Perhimpunan Alumni Jepang PERSADA dan PPIA Sydney.

Kini ibu dan kakak-kakanya berharap-harap cemas. Mereka selalu berdoa semoga anaknya dibebaskan parapenyandera di Irak.(dari berbagai sumber)